Pages

Rabu, 14 Oktober 2020

Manfaat Kulit Kopi

 

Kopi merupakan salah satu komoditas yang sangat menjanjikan, karena kopi Indonesia sangat terkenal di seluruh dunia. Bahkan menurut Ditjen Perkebunan, Kementan, bahwa ekspor kopi menjadi salah satu komoditas unggulan.

Dengan makin berkembangnya pengolahan kopi baik skala kecil atau skala industri tentunya akan menghasilkan hasil sampingan dari pengolahan kopi tersebut yaitu salah satunya adalah limbah kulit kopi. Dari pengolahan tersebut akan menghasilkan ± 65 % biji kopi dan ± 35 % limbah kulit kopi yang mana limbah kulit kopi tersebut masih bisa dimanfaatkan. Kandungan dalam kulit kopi sendiri memiliki kandungan nutrisi sebagai berikut CP 9,94 %, SK 18,17 %, Lemak 1,97 %, Abu 11,28 %, Ca 0,68 %, P 0,20 %, GE 3306 Kkal dan TDN 50,6 %.

Isu lingkungan yang kerap digalakkan membuat pelaku industri kopi berpikir kreatif untuk mengolah limbah kopi. Limbah yang dihasilkan di perkebunan maupun di kedai kopi (berupa ampas) sudah bisa diolah tanpa dibuang begitu saja. Lalu apa saja yang bisa dihasilkan limbah kopi? Simak ulasan di bawah ini.

Diolah Menjadi Cascara 

Selama ini kita hanya mengetahui fungsi dari kulit kopi adalah sebagai pelindung buah dan juga biji kopi,dan biasanya kulit buah kopi dibuang begitu saja. Padahal kalau diolah dan dimanfaatkan bisa memiliki daya jual yang tinggi. Apalagi penjualan Cascara ini prospeknya cukup bagus.

Kini cascara telah menjadi idola yang mulai bisa dinikmati para peminum kopi dunia. sekarang banyak petani yang mulai mengolah cascara mereka dengan tidak membuang limbah kopi sisa proses begitu saja. Cascara sendiri adalah teh dari kulit ceri kopi yang diolah sedemikian rupa dan kemudian dikeringkan. Setelah dikeringkan cascara kemudian bisa diseduh layaknya teh dan dinikmati seperti menikmati kopi dan teh. Cascara memiliki cita rasa fruity yang kuat. Dengan adanya cascara, limbah kopi kini mulai berkurang jumlahnya.

Sebagai Alternatif Pakan Ternak

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian melalui BPTP Bangka Belitung memperkenalkan teknologi pemanfaaatan limbah kopi sebagai pakan ternak. Limbah kulit kopi difermentasi terlebih dahulu untuk meningkatkan kandungan nutrisinya.

Kulit kopi cukup potensial untuk digunakan sebagai bahan baku pakan ternak ruminansia kecil mau pun besar. Kandungan nutrisi kulit kopi non fermentasi, protein kasar 8,49%, relatif setara dengan kandungan protein rumput Gajah. Harga kulit kopi yg relatif murah menjadi salah satu alternatif pakan

Tapi terdapat beberapa faktor pembatas penggunaan kulit kopi, diantaranya :
1. Kadar serat kasar tinggi, TDN rendah;

2. Zat antinutrisi : tannin dan kafein.

Fermentasi (tertutup) merupakan salah satu teknik untuk meningkatkan nilai nutrisi dan palatabilitasnya. Potensi kandungan gizi kulit kopi masih bisa ditingkatkan dengan fermentasi tertutup pakai probiotika Aspergillus niger. Setelah difermentasi, kadar proteinnya bisa meningkat menjadi 17,81% dan serat kasar bisa turun dari 18,74% menjadi 13,05% (Budiari, 2009).

Kulit kopi yang telah difermentasi tertutup, bisa mengurangi zat anti nutrisinya. Setelah difermentaai tertutup selama minimum 4 minggu, sudah matang, bisa dipakai untuk menggantikan (substitusi) dedak, sebagian. Penggunaannya untuk ternak ruminansia dalam konsentrat maksimum 20% (setelah difermentasi tertutup). Bila tidak difermemtasi, penggunaannya maksimum 5% saja.

KOMPOSISI (%) SEBELUM DIFERMENTASI :
1. BK 95,22
2. PK 8,49
3. LK 0,26
4. SK 18,74
5. Ca 0,60
6. P 0,20
7. TDN 50,6
8. Gross Energy (GE) 3.306 KCal/kg

KOMPOSISI (%) SETELAH DIFERMENTASI :
1. BK 86
2. PK 17,81
3. LK 1,06
4. SK 13,05
5. Ca 0,76
6. P 0,62
7. TDN 56,9
8. GE 3.918 KCal/kg.

Limbah kulit kopi mempunyai potensi yang cukup besar untuk dijadikan alternatif pakan ternak yang bisa meningkatkan produktifitas ternak. Pemanfaatannya bisa dilakukan khususnya di perkebunan kopi rakyat yang memiliki hewan ternak di lingkungan kebun tersebut.

Dapat Dijadikan Sebagai Pupuk Kompos

Ternyata limbah kopi juga bisa dijadikan pupuk kompos yang ternyata baik untuk tanaman. Limbah kopi dinilai layak dijadikan kompos karena bisa diuraikan secara organik. Proses pengolahan dari limbah kopi menjadi kompos dilakukan secara aerobik yaitu memerlukan bantuan oksigen. Pupuk kompos dari limbah kopi ini menjadi alternatif para petani agar mengurangi limbah serta menjadi pilihan tepat mendapatkan pupuk untuk tanaman lain secara lebih ekonomis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar