Dari jagung bisa diproses menjadi berbagai macam produk. Baik food grade mau pun feed grade.
FEED GRADE
CGF (corn gluten feed), jagung yang diproses diambil karbohidratnya untuk dijadikan gula. Tersisa protein -/+ 23% dll.
Sisa pencucian jagung pada waktu pengambilan pati, berbentuk kental dan kaya nitrogen. Merupakan produk sampingan produksi tepung jagung dan sirop/gula jagung. CGF mengandung protein termasuk dalam kadar sedang, tapi TDN tinggi. Protein dalam CGF mudah terdegradasi dalam rumen.
KOMPOSISI (%) :
1. BK 90;
2. PK 22;
3. LK 3;
4. SK 8;
5. Ca 0,3;
6. P 0,75;
7. TDN 75.
DDGS, jagung yang diproses diambil karbohidratnya melalui fermentasi untuk dijadikan etanol. Bahan biofuel. Tersisa proteinnya -/+ 25%.
Distillers Dried Grains with Solubles (DDGS) adalah hasil sampingan dari proses produksi jagung menjadi ethanol. Sudah dikenal sejak awal tahun 1970-an, namun baru berkembang setelah tahun 2000-an bersamaan dengan ethanol yang diproduksi dari jagung yang mulai berkembang.
Di negara Amerika, DDGS banyak sekali digunakan sebagai pakan sapi, baik sapi perah ataupun sapi pedaging. Diberikan dalam bentuk kering ataupun basah, terutama kepada sapi-sapi yang diternakkan di daerah sekitar pabrik. Lebih dari 80% DDGS tersedia untuk penggunaan pakan ternak, hal ini membuktikan bahwa penggunaan DDGS dalam pakan ternak memang keunggulan.
DDGS mengandung protein yang sangat tinggi untuk dijadikan bahan pakan ternak, sehingga sangat baik untuk pertumbuhan hewan ternak. Selain itu, DDGS mengandung protein yang mudah dicerna dan sumber energi yang sangat baik untuk sapi.
DDGS dapat dimasukkan sebanyak 20 % dalam campuran pakan kering, ini merupakan pakan yang bernilai sangat tinggi bagi sapi, baik sapi penghasil susu maupun sapi penghasil daging. DDGS juga dapat dijadikan pakan unggas dan pakan ternak ruminansia yang lain seperti ayam, bebek, kambing, dan lain sebagainya.
NB : Bahwa jagung tidak bisa menggantikan, CGF, CGM, DDGS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar