Pages

Senin, 09 Maret 2020

Stop Membakar Jerami Padi, Berikut Potensi Jerami Padi utk Pertanian

 

Jerami yang selama ini hanya dibakar saja oleh petani ternyata menyimpan potensi besar sebagai pupuk organik. Jerami mengandung hara yang lengkap baik berupa hara makro maupun mikro. 

Secara umum jerami mengandung N, P dan K masing-masing 0,4 %, 0,2% dan 0,7%, sementara itu kandungan Si dan C cukup tinggi, yaitu 7,9 % dan 40%. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia (BPBPI), kompos jerami memiliki kandungan hara setara dengan 41,3 kg Urea, 5.8 kg SP36, dan 89,17 kg KCl per ton kompos atau total 136,27 kg NPK per ton kompos kering.

Jumlah hara ini kurang lebih dapat memenuhi lebih dari setengah kebutuhan pupuk kimia petani. Namun, apabila jerami dibakar, maka kehilangan N mencapai 93% dan K sebesar 20%. 

Pembakaran jerami dari 5 ton/ha padi menyebabkan kehilangan ke atmosfer sebanyak 45 kg N, 2 kg P, 25 kg K, dan 2 kg S. Di samping itu, kelarutan Si (silika) menurun daripada yang dikomposkan. 

Jerami bisa langsung digunakan sebagai pupuk organik dengan cara menebarkan pada lahan persawahan. Pemberian jerami dilakukan saat pengolahan lahan. Jerami ditebarkan secara merata, kemudian disemprot dengan probiotik SOT untuk mempercepat proses pembusukan. Penebaran jerami dilakukan 2-3 minggu sebelum penanaman. 


Untuk pemanfaatan jerami di lahan kering, sebaiknya jerami dikomposkan terlebih dahulu. Pengomposan dilakukan untuk memudahkan aplikasi dan memaksimalkan fungsinya sebagai pupuk organik. Secara alami proses pengomposan jerami akan berlangsung dengan sendirinya apabila kondisinya ideal, seperti kadar air yang cukup (kurang lebih 60%) dan aerasi yang lancar. 


Proses alami pengomposan jerami berlangsung kurang lebih dua hingga tiga bulan. Untuk mempercepat proses pengomposan jerami dapat ditambahkan aktivator pengomposan seperti SOT. Penambahan aktivator pengomposan dapat mengurangi lama pengomposan hingga tiga sampai empat minggu.

Waktu pengomposan ini kurang lebih sama dengan waktu jeda antara panen dengan waktu tanam berikutnya. 

Setelah kompos matang, kompos jerami bisa segera disebarkan di petak sawah bersamaan dengan pengolahan tanah. 

Penggunaan kompos jerami sebanyak 5 ton/ha dapat mengurangi penggunaan pupuk KCl sebanyak 50% dari jumlah kebutuhan pupuk tanpa penggunaan bahan organik. Pemberian 2,5 ton jerami padi/ha dapat mengurangi kebutuhan KCl dari 100 kg/ha menjadi 75 kg/ha dan efektif meningkatkan hasil panen.

Selain itu pemberian 10 ton jerami padi mampu meniadakan pemberian pupuk Kalium dan hasil yang diperoleh tidak berbeda nyata dengan pemberian 100 kg KCl/ha, sekaligus efektif mengurangi keracunan besi. 

Pemakaian kompos jerami yang konsisten dalam jangka panjang akan dapat menaikkan kandungan bahan organik tanah dan mengembalikan kesuburan tanah. Jerami juga bisa dimanfaatkan sebagai penutup permukaan bedengan sebagai pengganti mulsa plastik. 

Penggunaan mulsa jerami memiliki beberapa keuntungan yaitu; sebagai penghambat tumbuhnya gulma, membuat tanah tetap gembur karena jerami menyimpan air dan mengurangi penguapan.

Rabu, 04 Maret 2020

SOT HCS (Suplemen OrganikTananam)

 


SOT adalah Suplemen Organik Tanaman di dalamnya terkandung bahan-bahan alami, terdiri dari unsur makro dan mikro seimbang, sangat dibutuhkan tanaman. Di dalamnya juga terdapat mikroorganisme tanah yang sangat bermanfaat untuk tanaman.

Fungsi SOT adalah:

  1. Pembenah tanah
  2. Penyubur tanah
  3. Penyehat tanah

SOT memiliki manfaat:

  1. Menaikkan produksi tanaman 40 – 80%.
  2. Mengatasi gugur bunga dan buah.
  3. Menguatkan jaringan pada batang dan akar.
  4. Meningkatkan daya tahan tanaman dari serangan penyakit, khususnya fungi/jamur/cendawan.
  5. Menjadi Katalisator, dengan ini kita dapat mengurangi penggunaan pupuk dasar sampai 80%, efisiensi yang luar biasa.
  6. Mempercepat masa panen pada tanaman semusim.
  7. Menambah masa umur tanaman yang sedang berproduksi, yang tidak habis satu kali panen, dengan memberikan efek panjangnya masa berproduksi tanaman seperti kacang panjang, mentimun, kobis, tomat, cabe, dll.
  8. Membantu mendegredasi residu pestisida kimia pada tanah.
  9. Mengurangi Pencemaran lingkungan dan
  10. Aman terhadap pemakai.
  11. SOT juga sebagai Starter untuk pembuatan Bhokasi (pupuk kandang/kompos)
  12. SOT juga sebagai Starter untuk pembuatan POC (pupuk organik cair) Cara membuat POC bisa di lihat disini (Cara Membuat POC)

Harga SOT Rp.55.000,-

Pemesanan dan konsultasi

 
 
 NB: Bagi yang sudah menjadi MEMBER HCS dengan menunjukkan no ID Member nya
atau mengikuti pelatihan dan masuk di group WA PDTM maka dalam pembelian semua produk HCS mendapatkan harga Agen  

Senin, 02 Maret 2020

PHEFOC HCS (Pestisida, Herbisida, Fungisida organik Cair)

 



PHEFOC adalah pestisida, herbasida, fungisida organik cair dalam satu produk. Terbaik dalam membasmi hama tanaman wereng, serangga, ulat, dll. Memulihkan tanaman dari serangan bakteri tanah (sundep). Membasmi jamur pada tanaman, buah, daun, dan batang. membasmi gulma. mempercepat pertumbuhan. memaksimalkan proses pembuahan.

Manfaat PHEFOC adalah :

  1. Membasmi OPT (Organisme Penganggu Tanaman).
  2. Memulihkan Tanaman dari serangan OPT.

Keunggulan PHEFOC adalah:

  1. Khususnya dalam budidaya padi, penggunaan Phefoc pada saat olah lahan (sebelum tanam) dan pada saat tanam dapat menghindari pertumbuhan gulma pada tanaman padi, dengan begitu petani menjadi efisien dalam pembayaran tenaga kerja.
  2. Fungisida pada Phefoc sangat efektif untuk menanggulangi serangan jamur pada tanaman.

Harga Rp.50.000,-

Pemesanan

 

 

NB: Bagi yang sudah menjadi MEMBER HCS dengan menunjukkan no ID Member nya maka dalam pembelian semua produk HCS mendapatkan harga Agen

Alamat: Pagersalam RT 2 RW 2, Kel Mangunsari, kec gunungpati, Semarang, Kode Pos 50227